Jumat, 24 Januari 2014

Mammografi

Dalam 10 tahun terakhir, kanker payudara merupakan penyebab kematian nomor enam di Indonesia. Hal ini disebabkan karena sebagian besar penderita kanker payudara terdeteksi pada stadium lanjut. Sebagian besar hasil pengobatan tergantung pada stadium penyakit saat diagnosis tumor ganas ditegakkan, sehingga perlu langkah cepat dan tepat agar ditentukan jenis terapi yang tepat. 

Menurut Sylvia A. Price pada buku patofisiologi edisi 4 (1140) tumor payudara merupakan kelainan yang sering sekali ditemukan di dunia dan menyebabkan 20% kematian akibat kanker pada wanita. Kanker payudara ini menempati tempat kedua setelah kanker serviks uteri. 

Cara untuk mendeteksi kanker payudara diantaranya dengan melakukan SADARI (Periksa Payudara Sendiri). Diagnosis tumor payudara dapat ditegakkan dengan cara pemeriksaan fisik, pemeriksaan radjologis dan pemeriksaan patologi anatomi. Salah satunya dengan pemeriksaan radiologis mamografi. Pemeriksaan mamografi merupakan pemeriksaan radiologis sinar-x yang menggunakan kilovoltase (kV) rendah (antara 26kV sampai dengan 30kV) dan miliAmpere(mAs) yang tinggi (150mAs). 

Mammografi merupakan salah satu cara dalam mendeteksi adanya kanker payudara secara dini. Mammografi adalah salah satu pemeriksaann khusus pada pe,eriksaan x-ray dari payudara wanita yang terkadang bisa juga dilakukan pada laki-laki, yang bertujuan untuk mendeteksi adanya kanker secara dini. Pada pemeriksaan ini, hanya memang fokus untuk menvisualisasikan soft tissue (jaringan lunak), teknik yang digunakan juga berbeda dengan pemeriksaan x-ray bagian tubuh lainnya. (Plaats, 1969 : 33)

Pesawat yang digunakan untuk mammografi dilengkapi dikengkapi meja khusus tempat memposisikan an mengompresi payudara, pemeriksaan mammografi menggunakan film single emulsion, dengan peralatan demikian maka didapatkan gambaran yang soft tissue payudara yang lebih detail dan sangat bagus untuk mendiagnosa kelainan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar